[MOVIE REVIEW] TOMORROWLAND – Ketika Imajinasi Mengalahkan Segalanya

“Imagination is more important than knowledge” – Albert Einstein

Finally aku akhirnya bikin movie review lagi setelah rehat for a loooooooong time! *sok sibuk* Kali ini aku mau review tentang film Tomorrowland yang diproduksi sama Disney. Penasaran? Nih aku kasih reviewnya! Happy reading 🙂

tomorrowland-movie-logo
Diambil dari sini

TRAILER


 SINOPSIS

Casey Newton (Britt Robertson) adalah gadis remaja cerdas namun rapuh. Petualangannya dimulai saat ia bertemu dengan seorang ilmuwan jenius, Frank Walker (George Clooney). Keduanya mencoba mengungkap rahasia “Kota Masa Depan”, sebuah kota antah berantah di tempat dan waktu yang berbeda.

REVIEW

Awalnya, aku merasa bahwa film ini bakalan ngebawa para penonton ke dunia masa depan yang diwakili oleh Casey. Tapi ternyata nggak. Film ini kayak dibagi ke dua bagian antara Casey dan masa kecil Frank Walker. Dan film dibuka dengan kisah masa kecil Frank Walker yang penuh ambisi, optimis dan melakukan apa saja untuk mewujudkan mimpinya. Aku akui, Frank Walker cilik (Thomas Robinson) itu lucu banget. Bahkan aku sampe mikir kalau mau banget punya anak kayak dia. Eh tapi nanti bapaknya minta pertanggungjawaban karena anaknya nggak mirip sama orang tuanya sama sekali hahahaha.

Diambil dari sini
Diambil dari sini

Masa kecil emang masa paling menyenangkan saat imajinasi dan rasa keingintahuan yang kuat bersatu mengalahkan rasa takut. Dan Frank muda membuktikan bahwa nggak ada yang mungkin. Hal ini pula yang membuatnya dipilih sama Athena (Raffey Cassidy) untuk ke Tomorrowland.

Kota masa depan yang ada di film ini emang kayak impian para anak kecil banget. Kota yang penuh dengan teknologi dan segala kecanggihan yang bikin mulut kita nggak berhenti bilang “wow”. Kota penuh impian yang ngebuat segala hal yang nggak mungkin menjadi mungkin. Pokoknya, kalau Tomorrowland ini beneran ada, aku juga mau tinggal disana. Hahaha. Ngimpi.

Sama seperti Frank, saat Casey berhasil ke Tomorrowland, Casey nggak mau pulang. Kayak baru nemuin ‘rumah’ yang selama ini dia cari gitu. Dan aku nggak berhenti ketawa saat Casey baru dapet pin yang ngebuat dia bisa masuk ke dalam kota masa depan ini. Aku akui, 95% scene yang ada di trailernya adalah scene-nya Casey. Nggak ngerti juga kenapa nggak ada masa kecilnya Frank yang diungkap di trailer.

Diambil dari sini
Diambil dari sini

Dari awal sampai pertengahan film ini kebanyakan dialognya. Emang sih agak terhibur dengan visualisasi dunia masa depan. Tapi jujur, aku sempat ngantuk banget di tengah film. Sampai akhirnya saat Casey ketemu sama Frank dan mereka harus bersatu kembali ke Tomorrowland untuk melanjutkan misinya, suasana barulah agak seru. *spoiler* Tapi aku emang agak kecewa dengan ending-nya yang kesannya ngegantung dan kentang abis. Kalau boleh aku bilang, setelah misi untuk menghancurkan alat pendeteksi masa depan selesai, lalu gimana lagi? Apa masa depan baik – baik aja? Atau gimana? *spoiler lagi* hiks. Nanggung banget deh.

Film berdurasi 130 menit ini penuh dengan hal – hal berbau kecanggihan teknologi yang diimpi – impikan anak kecil. Nggak salah saat kemarin aku nonton, hampir 2/3 bioskop diisi sama anak – anak. Adegan – adegannya pun nggak terlalu berlebihan, paling cuma adu tembakan laser gitu deh. *spoiler alert*. Selebihnya diisi dengan tata visual yang oke tentang si Tomorrowland.

So far, aku sarankan untuk yang kurang suka film lama dan kebanyakan dialog, jangan lupa beli popcorn yang banyak yaaa! Plus buat yang suka beser alias bolak – balik toilet, mending cari tempat duduk yang deket toilet. Hahaha. Filmnya cocok buat keluarga dan buat anak kecil. Emang deh masa kecil yang penuh imajinasi itu asyik banget. Ah I miss my childhood so much! *hikssss…. hiksssss…. hikssss….*

RATE 6.5/10

With love, PutriKPM

Twitter // Instagram // Facebook

9 thoughts on “[MOVIE REVIEW] TOMORROWLAND – Ketika Imajinasi Mengalahkan Segalanya

  1. George Clooney setahu saya baru kali ini ya main di film genre disney remaja gini, menurut Mbak Putri pas nggak aktingnya, secara doi kan berwajah “playboy” gitu?

    Like

Share your thought about this post here :)