ASUS ZenPower 2, Teman Baru Smartphoneku

Asus ZenPower 2 Review

Sebagai seorang Social Media Officer dan Blogger, aku masuk dalam kategori “orang jarang pulang”. Jam kerja kantoran – Senin sampai Jumat dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore – membuatku jarang ada di rumah. Bisa dipastikan aku baru ada di rumah setelah jam 9 malam. Kalau weekend, aku sering datang ke acara – acara blogger, atau kadang hang out sama teman – teman atau kadang bareng keluarga. Padahal, dulu aku termasuk “cewek rumahan”, bukan murahan ya! Aku jarang banget keluar rumah, kalau nggak penting – penting banget, aku lebih memilih untuk stay at home, guling – gulingan di kasur, nonton TV dan makan cemilan favoritku. Tapi semenjak kerja, rasanya kamar – yang dulunya jadi tempat paling favoritku – berubah jadi hotel yang cuma aku datengin kalau ngantuk dan butuh tempat istirahat. Jarang di rumah ngebuat aku jadi anak colokan dan wifi-an, kalau nongkrong pasti yang dicari pertama kali adalah colokan listrik dan wifi biar bisa online gratisan. Ya mau gimana ya, pekerjaan sebagai social media officer memaksaku buat online 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 30 atau 31 hari sebulan.

Setelah aku pikir – pikir, sebenernya ribet banget karena kemana – mana aku kudu bawa charger buat 2 hpku, yang 1 hp fasilitas kantor dan yang 1-nya lagi hp pribadi. Apalagi kalau aku kudu meeting dengan klien dan nggak ada colokan yang free alias semuanya lagi dipake sama pengunjung lain. Aku sebenernya punya beberapa powerbank, mulai dari yang ukuran kecil sampai yang beratnya hampir mirip kayak laptopku. Kapasitasnya pun macem – macem, ada yang 5000 mAh sampai 10050 mAh. Cuma entah kenapa aku kurang sreg sama powerbank-ku. Yang kecil, kapasitasnya 5000 mAh, cepet banget habisnya. Apalagi aku pakai untuk 2 smartphone yang internetnya aktif 24 jam non-stop. Kadang 2 kali pakai – dari 50% baterai di handphone sampai full 100% – sudah habis, kalau mujur bisa sampai 3 kali pakai sih. Cuma kok kayaknya boros juga ya dan pas lagi dibutuhin malah habis. Dan akhirnya aku lebih milih repot – bawa charger dan powerbank sekaligus – daripada nantinya malah ribet karena baterai yang tiba – tiba habis. Soalnya kalau bawa yang 10050 mAh aku males banget. Beratnya bisa hampir sekilo loh, capek kan megangnya.

Sampai akhirnya aku dapet saran dari temanku untuk coba beli ASUS ZenPower 2 Powerbank yang katanya cuma seukuran kartu kredit tapi kapasitasnya gede. Awalnya sih nggak percaya karena takutnya kayak powerbank yang udah aku punya, kapasitas emang gede, tapi beratnya minta ampun. Setelah gugling sana – sini dan coba nyari reviewnya, aku makin tertarik untuk punya powerbank yang satu ini.

 Asus ZenPower 2 Review

ASUS ZENPOWER 2 OVERVIEW

Karena penasaran, aku langsung browsing di website ASUS. Dan ternyata ASUS ZenPower 2 ini merupakan powerbank yang cukup tipis karena hanya seukuran kartu kredit aja lho! Awalnya sih nggak percaya, ya maklum banyak kan kata – kata hyperbola yang sengaja dipakai supaya jualannya laku? Namanya juga strategi marketing, semua orang bebas lah berpendapat apapun. Sampai akhirnya aku punya ASUS Zenpower 2 sendiri, dan aku koreksi kata – kataku. Powerbank ini emang handy banget dan bener – bener seukuran kartu kredit padahal ukurannya 10050 mAh, sama kayak powerbank yang aku punya dan beratnya hampir sekilo. *takjub*

Komponen ASUS ZenPower 2
Kabel Port USB berlabel ASUS
Bagian Bawah, Keterangan Kapasitas Daya

Berat powerbank ini 215gram dengan ukuran 90,5 mm x 59mm x 22mm. Baterai yang digunakannya berjenis lithium-ion isi ulang. Casing-nya terbuat dari aluminium dalam berbagai ukuran, punyaku warna gold, lucu ya? Untuk komponennya sih hampir mirip dengan powerbank kebanyakan. Ada port micro USB yang ditaruh di atas port USB. Lampu indicator terdiri dari 4 titik dan di paling ujungnya ada tombol daya yang bentuknya bulat. Oh ya, lampu indikator ini memiliki fungsi tersendiri lho. Kalau 4 lampunya menyala, itu tandanya powerbank sudah penuh terisi (apabila sedang diisi dayanya) dan berarti juga isi powerbank ini berkisar antara 75% – 100%.(apabila saat dgunakan untuk mengisi daya handphone kamu). Jadi kalau lampunya semakin berkurang yang menyala, berarti dayanya juga semakin berkurang.

Biasanya, kalau aku beli powerbank, yang aku dapat cuma buku petunjuk penggunaan, powerbank-nya, dan USB. Tapi lain lagi kalau kamu belinya ASUS ZenPower 2, kamu bakalan dapat kartu jaminan yang bisa juga jadi kartu garansi. Yes, ada garansi 6 bulan dari ASUS Centre setiap pembelian powerbank ini. Asik ya? Jadi nggak takut kalau powerbanknya gampang rusak, bisa hubungin ASUS centrenya langsung deh.

SPESIFIKASI

Jenis Baterai —– Baterai lithium – ion isi ulang

Kapasitas Baterai —– DC 3,6V/10050 mAh (36Wh)

Suhu Pengisian Daya —– 0˚ C – 40˚ C

Ukuran —– 9,5 cm x 5,9 cm (seukuran kartu kredit) x 2,2 cm

Berat —– 215 ± 3g

Waktu Pengisian Daya —– 6 jam dengan kabel standart DC 5V/2A atau 9 jam dengan kabel standart DC 5V/1A

Input —– DC 5,0V, 2,0 A (Maks)

Output —– DC, 5,1V, 2,4 A (Maks)

Harga —– Rp 355.000,- (info JakartaNotebook)

REVIEW

Seperti yang aku bilang di atas, awalnya aku agak pesimis karena takutnya powerbank ini berat. Kenyataannya nggak, gampang digenggam alias handy dan yang penting nggak seberat yang aku bayangin. Selain mudah digenggam, pilihan warnanya yang lucu – lucu bikin aku pengen punya semua. Tapi udah kadung jatuh cinta sama si gold yang ini. Kelihatannya elegan dan bisa aku bawa kemana – mana termasuk pas meeting atau ke acara formal. Casing aluminumnya juga ngebuat powerbank ini terkesan mewah, glamour plus edgy dalam waktu yang bersamaan. Aku pribadi suka dengan desain premiumnya ini. Aku sering bawa powerbank ini di dalam clutch-ku, bahkan kadang aku bawa ke acara kondangan.

Saat Pengisian Daya, Lampu Indikator Akan Berkedip Menunjukkan Level Isi Daya

Baterainya pun cukup tahan lama, aku menggunakan Samsung Galaxy E5 dan bisa 3 sampai 4 kali pengisian daya (dari 50% ke 100%). Saat diisi, powerbank ini juga nggak terlalu lama kok. So far aku bisa isi selama 6 jam – dari habis total (seluruh lampu indikator mati) sampai full (seluruh lampu indikator menyala tanpa berkedip) – dengan menggunakan chargeran handphoneku. Sayangnya, entah kenapa kabel port USBnya nggak support untuk Samsung Galaxy Core-ku. Agak sedih sih karena cuma bisa digunakan sama Galaxy E5, tapi cukup membantu juga karena bentuknya nggak makan tempat.

Pernah ngalamin powerbank kamu terasa panas pas lagi isi daya ke hp kamu? Aku pernah, bahkan hampir semua powerbank yang aku punya kayak gitu. Awalnya aku biarin aja, tapi lama kelamaan kok kayaknya bahaya juga kalau panasnya makin tinggi. Untungnya ASUS ZenPower 2 ini punya teknologi eksklusif ASUS PowerSafe yang selalu mengawasi tingkat suhu, mengendalikan voltase masuk dan keluar serta menjaga dari kemungkinan arus pendek. Teknologi ini memungkinkan ASUS ZenPower 2 tetap dingin dan suhunya stabil. Jadi nggak takut dan makin nyaman selama pakai powerbank.

Akhirnya aku nemuin teman baru untuk smartphoneku. Sekarang kalau kemana – mana aku nggak repot bawa banyak kabel charger, cukup bawa ASUS ZenPower 2 aja aku bisa bebas main dan hang out kemana – mana tanpa takut nggak bisa ngeksis atau ngerjain kerjaan. Sekarang aku juga nggak perlu bawa tas gede – gede, cukup pakai clutch aja udah bisa bawa hp dan powerbanknya. ASUS ZenPower 2 teman baru untuk smartphoneku, kalau kamu?

 

Thanks for reading! XOXO

thanks for readingTwitter // Instagram // Facebook

 Seluruh review berdasarkan pengalaman pribadi. Dilarang mengutip, mengambil sebagian atau keseluruhan postingan ini beserta seluruh fotonya tanpa izin.

24 thoughts on “ASUS ZenPower 2, Teman Baru Smartphoneku

  1. Yang aku suka ngecharge-nya cepet banget… love love deh powerbank ini. Kalau powerbankmu yang dirusakin inisial AR itu apa kabar? =)) =))

    Like

    1. Hahahaha yang dirusakin Tari itu hadiah dari provider kuning, Kak. Kemarin baik2 aja entah kenapa sekarang boros bgt. Tuh aku jelasin. Paling 2x charge lgsg abis. Hiks

      Like

Share your thought about this post here :)