Sudah bukan rahasia lagi kalau Jogja sekarang macetnya hampir sama kayak Jakarta. Apalagi kalau menjelang liburan panjang, weekend aja kadang saya sudah menyerah sama macetnya. Padahal kadang waktu saya nggak banyak di Jogja, hanya sekitar 2 – 4 harian aja. Dan saya nggak mau kalau waktu saya kebuang percuma di jalanan Jogja yang semakin padat dan sedang panas – panasnya. Tapi karena udah kadung cinta banget sama kota yang satu ini, saya sering bela – belain berangkat Jumat malam dengan kereta supaya bisa menghabiskan akhir pekan disana.  Dan kali ini saya memilih untuk menginap di daerah Malioboro, supaya gampang diakses dari stasiun Tugu Jogjakarta. Saya memang hobi naik kereta dibanding transportasi lainnya, soalnya kalau berangkatnya malam bisa sekalian tidur pulas. Besok subuhnya sudah sampai di Jogja, deh hihihih. Kali ini saya memilih Hotel Neo Malioboro yang letaknya persis di seberang pintu keluar penumpang Stasiun Tugu. Jadi kalau yang bawa banyak barang nggak perlu ribet karena hotelnya bisa dijangkau dengan jalan kaki dari stasiun.

Lobby Hotel Neo Malioboro - Delapankata

Alasan saya memilih Hotel Neo Malioboro selain karena dekat stasiun, hotel ini juga gampang diakses. Karena terletak di pusat kota Jogja, saya nggak perlu repot kalau mau jalan – jalan. Ke Malioboro ataupun Nol Kilometer bisa ditempuh dengan jalan kaki. Begitu juga kalau mau ke Taman Pintar atau daerah Prawirotaman yang terkenal sebagai “Bali-nya Jogja”, naik taksi nggak bakal sampai 30ribuan. Pokoknya hotel ini bisa jadi pilihan buat yang mau staycation tapi takut kejebak macet di Jogja.

Kalau boleh jujur, liburan singkat sehari semalam di Jogja kemarin gara – gara Hotel Fair di Mister Aladin. Jadi pas buka websitenya Mister Aladin, saya langsung heboh sendiri. Nggak sadar langsung booking 1 kamar di Hotel Neo Malioboro. Tapi nggak nyesel sih, malahan saya ngerasa itu salah satu keputusan tepat saya seumur hidup. Soalnya, saya dapet harganya murah meriah banget! Jauh dari harga normal yang dikeluarkan pihak hotel ataupun di travel agent lainnya.

Hotel Neo Malioboro - Delapankata 2

Sampai di Stasiun Tugu, Odi langsung menjemput saya di pintu keluar Pasar Kembang (SarKem). Oh ya, di Stasiun Tugu sekarang arah keluar dan masuknya hanya bisa dilalui lewat pintu Pasar Kembang. Untuk pintu ke arah Tugu, kayaknya dibuka dan ditutupnya situasional gitu. Saya sering berkali – kali bingung karena perubahan pintu ini. Bahkan pas ke Solo bulan lalu, saya dan Odi harus jalan memutar karena salah pintu huhuhu.

Hotel Neo Malioboro - Delapankata

Setelah berjalan sekitar 200 meter ke arah Tugu, saya dan Odi sampai di lobby Hotel Neo Malioboro yang agak dark dan remang – remang, padahal sudah jam 7 pagi. Saya sengaja untuk segera check in karena lapar, selama di perjalanan dari Jakarta saya sama sekali nggak mengisi perut, hanya meminum sebotol air mineral yang saya beli di Stasiun. Dibantu dengan receptionist yang ramah, saya check in dan mendapatkan kamar di lantai 3. Oh ya, Hotel Neo Malioboro ini memiliki lahan parkir yang luas. Di bagian atas bisa digunakan oleh bus – bus, cocok untuk yang berlibur bersama rombongan. Satu lagi parkirannya disediakan di bawah hotel, saya lebih menyarankan parkiran yang di bawah karena dekat dengan pos satpam. Setelah check in, saya langsung menuju kamar dengan harapan bisa segera tidur pulas. Tapi nyatanya saya justru kelaperan sendiri, akhirnya saya memutuskan untuk sarapan sebelum beristirahat. Sesudah membantu saya beres – beres koper, Odi menemani saya ke lantai 2, ke cafe tempat kami akan sarapan. Odi ingin memastikan makanannya cocok dengan saya sebelum dia pulang dan meninggalkan saya untuk istirahat di hotel.

Breakfast at Hotel Neo Malioboro - Delapankata 2

Breakfast at Hotel Neo Malioboro - Delapankata 3

Breakfast at Hotel Neo Malioboro - Delapankata
Sarapan saya, ronde 1 :))))

Breakfast at Hotel Neo Malioboro - Delapankata 1

Surprise me! Breakfast buffet yang disediakan cukup beragam. Mulai dari makanan pokok masyarakat Indonesia, Nasi Goreng, sampai Salad Sayur dan Buah serta Roti dan Sereal. Saya tentunya lebih memilih sarapan dengan Nasi Goreng, Pasta dan Tumis Sayur. Lumayan berat sih sarapannya, cuma saya keburu ngiler duluan hahaha. Pagi itu sepertinya ada rombongan anak – anak sekolah yang juga sedang sarapan, sehingga bagian indoor cafe penuh. Kami terpaksa sarapan di bagian luar cafe. Untungnya area outdoor ini dekat dengan kolam renang, udara di sekitar kami lumayan nyaman dan adem. Saat sarapan, Odi dan saya berkali – kali masuk ke dalam cafe untuk memilih menu selanjutnya. Rasanya pagi itu seperti pembalasan dendam saya karena nggak makan apa – apa saat di kereta hahaha.

Kolam Renang Hotel Neo Malioboro - Delapankata 2

Kolam Renang Hotel Neo Malioboro - Delapankata 3

Selesai sarapan, Odi mengajak berenang di kolam yang berada persis di samping bagian outdoor cafe. Kebetulan saya bawa swimsuit yang saya beli di Gipsy Shop, salah satu online shop khusus swimsuit dan pakaian olahraga ukuran big size di Instagram. Nggak pakai pikir panjang, kami berdua langsung nyebur ke kolam hihihi. Dari kolam renang yang lumayan luas ini, kami bisa melihat pemandangan Stasiun Tugu dari atas, lengkap dengan birunya langit yang bikin kami merasa rileks. Sayangnya di samping kanan sedang ada pembangunan gedung yang mungkin agak sedikit mengganggu kalau mau foto – foto dari tepi kolam. Oh ya, kalau beruntung, kamu bisa melihat pesawat terbang cukup rendah dari kolam renang. Kalau lagi melipir di pinggir kolam, tinggal menengadahkan kepala dan bisa melihat pesawatnya dengan jelas. Lumayan menghibur untuk yang suka dengan pesawat terbang seperti saya hihihi. Sayangnya ruang bilas berada di bagian bawah kolam renang, jadi saya harus berjalan menyusuri anak tangga jika ingin ganti atau bilas pakaian.

Selesai berenang dan bilas pakaian, saya langsung menuju kamar untuk tidur. Odi memilih pulang untuk berganti pakaian dan membiarkan saya istirahat sebentar. Rencananya sore harinya kami berdua akan makan gelato di Tempo yang terletak di Prawirotaman. Jadinya kami harus beristirahat karena berenang ternyata bikin ngos – ngosan hihihi. Kamar yang tersedia di Hotel Neo Malioboro didesain dengan pilihan warna putih dan abu – abu. Bagi saya, pemilihan kedua warna tersebut bikin mata jadi makin kreyep – kreyep nunggu dimeremin aja. Bener sih, 10 menit kemudian saya sudah tertidur pulas di atas kasur.

Kamar Standart Hotel Neo Malioboro - Delapankata
Nuansa kamarnya kreyep – kreyap bikin ngantuk :3

Kamar Standart Hotel Neo Malioboro - Delapankata - PutriKPM

Beberapa jam kemudian, saya terbangun dari tidur dan memilih untuk mandi. Kamar mandi di tipe Standart ini lumayan oke, kok. Sayangnya untuk sabun dan shampoo dijadikan satu, tapi nggak saya pakai juga sih. Soalnya saya kebiasaan bawa peralatan mandi sendiri, termasuk kapas untuk menghapus make-up. Selesai mandi saya memilih untuk menikmati secangkir teh sambil menonton TV. Kebetulan saluran TV yang tersedia beragam, mulai dari saluran lokal hingga siaran TV berbayar. Jadinya saya nggak khawatir bakalan bosan disini.

Untuk kenyamanan kamar, saya bisa kasih angka 8 dari 10 karena temboknya lumayan kedap. Saya nggak bisa denger suara dari kamar di kanan – kiri dan depan. Saya akan rekomendasikan hotel ini buat yang mau honeymoon di Jogja tapi males kemana – mana dan dengan budget yang mepet. Kalau kelaparan juga bisa langsung ke Noodle Cafe yang lokasinya di lantai 2 hotel. Atau bisa jalan kaki ke daerah Pasar Kembang ataupun Malioboro. Pokoknya pengalaman menginap semalam di Hotel Neo Malioboro itu seru banget dan fasilitasnya lengkap. Cocok lah buat liburan singkat tapi mengesankan selama di Jogja.

Hotel Neo Malioboro - Delapankata - Mister Aladin

Oh ya, kalau ada yang penasaran kenapa saya pesen hotel di Mister Aladin melulu, soalnya harganya bener – bener dibanting sampe bikin galau mau ambil cuti terus – terusan pokoknya hihihi. Selain itu, Mister Aladin sering banget kasih promo yang bikin mata melek mendadak. Pokoknya kalau habis gajian mending nggak usah buka Mister Aladin deh daripada bingung mau liburan mendadak. Apalagi di Mister Aladin kita bisa pilih hotel sesuai mood kita. Asyik banget kan? Jadi, kapan kamu liburan ke Jogja?

*ini adalah postingan berbayar. seluruh opini yang terdapat di dalam opini ini adalah murni pengalaman pribadi saya. silahkan cek DISCLOSURE untuk detailnya*

header delapankata

11 thoughts on “Bermalam Di Hotel Neo Malioboro

  1. Hooo,jadi kayak gini toh foto “real” dalem hotel Neo di Malioboro. Keren yaa!
    Aku pernah jalan kaki depan hotelnya itu dan penasaran dalemnya kayak apa. Sekarang jadi tertarik dan pengen staycation sama krucils disitu deh. brb cek mister aladin

    Like

  2. Saya pernah menginap di hotel Neo Green Savana, Sentul. Dan, puas bangeeettt! Rate hotelnya standar, tapi yang didapatkan rasanya lebih, deh. Apa karena satu group dengan Aston, ya? Jadi memang berasa kualitasnya 🙂

    Like

  3. Kalo dilihat dari foto kamarnyaaa, nyaman banget yaaak buat ngegalau hahah bikin mata cepet ngantuk kali liat warna kamarnyaa, bangun tidur lngsung nyemplung aja ke pool nya 😛

    Like

Share your thought about this post here :)