[Review] Jalan – Jalan Yuk: Adhisthana Hotel, Rumah Kedua Di Jogja

Adhisthana Hotel - Hotel Yang Instagramable

Dua minggu sebelum puasa, saya sengaja memutuskan untuk berlibur sejenak di Jogja. Deadline – deadline yang sudah membuntuti saya selama beberapa minggu membuat mental dan fisik saya lumayan lelah. Bahkan saya sempat sakit radang tenggorokkan yang tak kunjung sembuh selesai liburan dari Bali. Akhirnya saya nekat beli tiket go show dan sengaja nggak bilang sama Odi. Rencananya sih, saya mau kasih dia surprise. Belakangan ini, saya dan Odi memang sama – sama sibuk, saya sibuk bekerja di kantor dan Odi sibuk kerja sekaligus skripsi. Hubungan kami pun sempet renggang karena buruknya komunikasi. Makanya saya nekat pergi ke Jogja dengan harapan hubungan saya dan Odi membaik. Sepulang kerja di hari Jumat, saya langsung pergi ke Stasiun Pasar Senen dan pergi ke Jogja menaiki kereta api malam Senja Utama Solo. Menurut informasi yang tercetak di tiket, saya akan sampai Stasiun Tugu sekitar pukul 6 pagi keesokkan harinya. Selama di kereta, saya lebih memilih istirahat dan sesekali mengabari Odi. Kayaknya dia curiga karena saya bales Whatsapp-nya lama – selama perjalanan di kereta sinyal handphone saya naik turun, ya iya lah hihihi – akhirnya karena saya nggak bisa bohong, saya bilang kalau saya sedang di perjalanan menuju Jogja. Odi langsung speechless karena saya nggak ngomong apa – apa sebelumnya. Dia kaget sekaligus panik sendiri hihihi. Saya sih tenang – tenang aja karena dari awal sudah niat mau berlibur sehingga saya sudah memesan kamar di Adhisthana Hotel yang terletak di daerah Prawirotaman. Di perjalanan menuju Jogja, saya rasanya udah nggak sabar mau buru – buru ke hotel. Kebetulan Adhisthana Hotel ini adalah hotel impian saya sejak setahunan ini. Berkali – kali mau liburan disini dan selalu nggak jadi karena saya lebih banyak tinggal di rumah Oma-nya Odi.
Continue reading “[Review] Jalan – Jalan Yuk: Adhisthana Hotel, Rumah Kedua Di Jogja”

Berburu Timlo Sastro Di Solo Dan Menaiki Prameks Dari Yogyakarta

Beberapa bulan lalu, saya sempat berlibur singkat ke Yogyakarta. Seperti yang udah – udah, saya selalu betah di Yogya. Walaupun cuma menginap beberapa malam di rumah Oma-nya Odi atau di hotel, Yogya selalu punya tempat di hati saya. Tapi berbeda dengan kali ini, saya ngebet banget pengen ke Solo. Walaupun cuma butuh sekitar 60 menit perjalanan dari Yogya dengan menggunakan kereta api lokal, tapi nyatanya saya nggak pernah ke Solo. Sedih banget kan? Padahal yang sering saya denger, Solo itu pusatnya kuliner peranakan. Mulai dari Timlo, Tengkleng dan berbagai jenis makanan lainnya. Setelah mempertimbangkan ini itu, akhirnya saya dan Odi nekat jalan berdua ke Solo. Berbekal GPS ponsel dan beberapa postingan blog milik orang lain yang saya temukan sewaktu mencari keyword kuliner favorit di Solo.

Continue reading “Berburu Timlo Sastro Di Solo Dan Menaiki Prameks Dari Yogyakarta”

Memilih Hotel Yang Nyaman Ala Koper Dengan Budget Ransel

Minggu lalu akhirnya saya dan Odi liburan dadakan ke Bali. Kenapa dadakan? Karena beli tiketnya sekitar sebulan sebelum berangkat dan setelah beli tiket kita berdua bingung karena belum booking kamar hotel. Dan budget kami pun nggak banyak. Perhitungan kami, untuk penginapan selama 3 hari 2 malam nggak sampai sejuta. Padahal saya dan Odi termasuk orang yang ribet banget. Maunya nginep di budget hotel yang nyaman, lengkap dengan fasilitas kolam renang dan sarapan ala orang bule. Tapi emang bisa dapet kamar penginapan di Bali yang senyaman ala koper dengan budget ransel?

Continue reading “Memilih Hotel Yang Nyaman Ala Koper Dengan Budget Ransel”

Jelajah Kuliner Dari Mall Ke Mall Bersama Toyota Agya

Mencari makanan enak atau bahasa kerennya kulineran adalah hobiku di akhir pekan. Biasanya, aku selalu ngajak partner makanku buat icip – icip makanan enak, pacarku. Walaupun LDRan, beruntungnya beberapa minggu lalu kami sempat ketemuan, ya walaupun cuma 2 hari tapi cukuplah untuk mengenyangkan perut. Karena bingung mau makan kemana, akhirnya kami iseng untuk berjelajah makanan enak dari mall ke mall di sekitaran Jakarta. Mulai dari Jakarta Pusat sampai Utara, tapi kalau lagi sama doi mah sejauh apapun tetap nyaman dilalui. Uhuk.

Yang kepikiran sama kami pagi – pagi adalah jalan ke Grand Indonesia, mau makan makanan asal Korea yang terkenal karena porsinya yang nggak biasa. Dan yup, jam 11.00 WIB kami pergi ke arah Grand Indonesia. Selama di perjalanan, kami saling melepas rindu, saling cubit, saling ketawa dan saling mencium. Eits, nggak mesum lho! Cium pipi sama telapak tangan doang. Maklum kangen… ihik. Karena jalanan yang lumayan sepi, akhinya kami sampai di Grand Indonesia sekitar 45 menit kemudian. Pas banget waktunya makan siang.

Continue reading “Jelajah Kuliner Dari Mall Ke Mall Bersama Toyota Agya”

Backpacker Ala PutriKPM Goes To Bandung Part 3

PS: Baca cerita seru Backpacker ala PutriKPM hari pertama disini dan hari kedua disini!

 13 Feb – Day 2 (lanjutan)

Karena perut yang semakin krucuk – krucuk, akhirnya saya dan pacar memutuskan untuk mampir ke PVJ (Paris Van Java) untuk mencari makan sekaligus jalan – jalan dan cari cemilan. Dari De’ Ranch, kami berjalan kaki kea rah jalan raya dan kembali menaiki angkot krem seperti awal berangkat. Ternyata jalur si angkot krem ini memutar, jadi PP ST. Hall – Lembang sama seperti jalur Lembang – ST. Hall. Asyik mengobrol sana sini, akhirnya pak supir menyuruh kami untuk turun dan ganti angkot berwarna biru tua. Kami mengikuti arahan si pak supir dan membayar ongkos 12ribu rupiah. Lalu kami menaiki angkot biru tua yang sudah stand by di samping angkot krem. Baru sekitar 10 menit, angkot biru tua ini berhenti di pertigaan dan supirnya menyuruh kami ganti angkot lagi. Katanya bisa naik angkot kuning ataupun hijau. Kami manggut – manggut setelah membayar ongkos 6ribu rupiah. Jujur, saya nggak tau harga ongkos di Bandung jadi saya menyamaratakan dengan harga ongkos di Jakarta. Toh si supir nggak pernah komplain dengan ongkos yang saya kasih. Sekitar 5 menit kemudian ada angkot berwarna kuning, setelah kami tanya kata si supir angkot ini lewat PVJ. Benar saja, baru sekitar 5 menit kami duduk di angkot kuning ternyata PVJ sudah terlihat di sebelah kiri.

Continue reading “Backpacker Ala PutriKPM Goes To Bandung Part 3”

Barang Wajib Bawa Sebelum Jalan – Jalan Ala PutriKPM

Jalan – jalan adalah salah satu agenda paling menyenangkan buat saya. Sekalipun jalan – jalannya nggak keluar kota apalagi keluar negeri, yang penting otak terasa lebih fresh karena menikmati suasana yang berbeda dari biasanya. Saya memang selalu rutin mengambil cuti dari kerja paling nggak 3 bulan sekali untuk sekedar tidur – tiduran di rumah ataupun pergi ke tempat wisata. Nah kalau urusan pergi ke tempat wisata, saya lebih milih untuk nginep daripada PP alias Pulang – Pergi karena nggak pernah tau berapa lama perjalanan yang harus ditempuh. Belum lagi kalau macet atau ternyata tempat wisatanya penuh sehingga harus antri cari parkiran atau keadaan lain yang nggak bisa diprediksi dari awal.

Kalau ngomongin soal jalan – jalan dan harus menginap, saya  emang orangnya agak pemilih untuk urusan penginapan. Bukannya sombong, tapi saya termasuk tipe orang yang nggak bisa tidur di sembarang tempat. Nginep di rumah saudara sendiri aja susah untuk tidurnya apalagi di tempat asing? Makanya sebelum jalan – jalan dan menginap, saya biasa mempersiapkan beberapa barang – barang wajib bawa untuk menemani saya jalan – jalan.

Continue reading “Barang Wajib Bawa Sebelum Jalan – Jalan Ala PutriKPM”

Backpacker Ala PutriKPM – Goes To Bandung Part 2

13 FEB 2015 – DAY 2

Semalaman saya tidur nggak nyenyak karena terkena hujan di hari pertama liburan di Bandung. Rasa pusing, hidung tersumbat dan bersin – bersin membuat saya nggak bisa memanfaatkan waktu tidur saya dan malah terus menerus kebangun dari tidur. Akhirnya, saya baru bisa tidur setelah jam 4 subuh, dan harus kebangun jam 8 pagi karena ada beberapa jadwal jalan – jalan di Bandung yang sudah direncanakan dari kemarin. Jam setengah 9 pagi, saya dan pacar berjalan kaki dari hotel kami yang berlokasi di daerah Braga menuju St. Hall atau Stasiun (utama) Bandung. Kurang lebih sepuluh menit kami sampai di pinggir kali dekat jembatan jalur kereta api. Setelah nanya sana sini (lagi), akhirnya kami menunggu angkot berwarna krem jurusan St. Hall – Lembang. Pagi ini kami berencana pergi ke De’ Ranch yang letaknya di daerah Maribaya, Lembang.

Continue reading “Backpacker Ala PutriKPM – Goes To Bandung Part 2”

One Fine Day, Seharian Main Air di Pinggiran Ibukota

“Kamu kan nggak bisa berenang, ngapain ke Waterbum sih?”
“Tapi kan rame – rame, Nek. Lagian aku paling duduk di ban doang.”

Begitulah percakapan saya dan Nenek saat meminta izin mau jalan – jalan bareng temen – temen ke tempat hiburan yang serba air yang letaknya di pinggiran Jakarta sebelah utara. Setelah diizinin, saya hebring sendiri nyiapin baju renang, lotion (buat ngegantiin fungsi sunblock, maklum book harga sunblock mahalnya kebangetan), make up pouch, baju ganti, handuk kecil, pasta gigi, sabun mandi, shampoo, daleman (ini ngerti kan apa? Nggak usah saya printilin satu – satu lah ya), dan panci. Barang terakhir nggak beneran saya bawa, walaupun rencana awal mau numpang bikin mie rebus cuma dicegah sama Nenek karena dia juga mau bikin mie rebus plus cabe rawit di rumah. Setelah beres – beres, setengah jam lewat sejam kemudian saya udah ready nungguin whatsapp-an temen – temen lain. Sebenernya saya nungguin whatsappnya Imam yang siang itu kebagian jatah ngejemput saya di halte Arion.
Continue reading “One Fine Day, Seharian Main Air di Pinggiran Ibukota”

Berlibur Di Museum Sumpah Pemuda, Murah Tapi Banyak Manfaatnya!

Weekend kali ini gue menghabiskan waktu dengan berkunjung ke sebuah museum di daerah Kramat (sekitar Salemba sebelum Senen) Jakarta Pusat. Museum Sumpah Pemuda, begitu kata-kata yang tertulis dalam sebuah plat yang menjulang tinggi di depan gerbangnya. Tempatnya berbentuk seperti rumah tua bergaya aksitektur Betawi tempo dulu. Tapi begitu masuk, rasa panas yang sempet ngebuat keringet mengalir deras langsung dibayar dengan angin yang ditiup sama air conditioner yang dipasang disudut-sudut ruangan.

1

Di bagian depan, gue langsung ngeliat patung 3 orang pemuda Indonesia yang menggambarkan tentang detik-detik perumusan naskah ‘Soempah Pemoeda’.

2

Berpindah ke ruangan sebelah kanan, ada bagian sudut museum yang dikasih sofa panjang yang nyaman banget buat duduk-duduk sambil ngebaca-baca informasi yang dipasang disetiap pojok ruangan.

3

Bergerak kearah dalam museum, ada sebuah biola yang bersejarah dalam terciptanya beberapa lagu-lagu perjuangan. Diantaranya ada Indonesia Raya, Tanah Airku dan lain-lainnya. Udah jelas banget dong ya berarti biola itu punyanya bapak WR. Supratman.

4

Ruangan di samping biola bapak Wage Rudolf Supratman ada patung sepasang bapak yang sedang membaca sebuah surat kabar tempo dulu. Sayangnya, gue lupa nama kedua orang tersebut karena nggak sempat baca petunjuk patungnya.

6

Dan di bagian paling belakang museumnya, ada patung bapak WR. Supratman sedang memainkan biolanya, kemungkinan sih dia memainkan lagu Indonesia Raya soalnya di belakang patungnya ada tulisan lagu Indonesia Raya lengkap dengan not baloknya.

7

Dan di dinding-dinding museum juga dipasang beberapa surat atau perjanjian Sumpah Pemuda yang diadakan pada tanggal 28 Oktober di masa silam ini.

8

Harga tiket museum yang sangat murah yaitu Rp. 2.000 untuk dewasa / perorangan dan Rp. 1000 / orang apabila berkunjung bersama minimal 10 orang lainnya ini menurut gue sangat-sangat murah. Kenapa murah? Di dalamnya lo bisa ngeliat sejarah para pemuda Indonesia yang berjuang untuk merdeka di negaranya sendiri. Saran gue sih, lo mending ajak adik atau saudara atau anak lo kesini supaya mereka tau gimana perjuangan pemuda pemudi Indonesia. Dan supaya mereka juga bisa mengisi kemerdekaan dengan hal – hal yang positif.

9

Museum Sumpah Pemuda ini juga cocok lho buat lo yang mau menghabiskan weekend atau liburan dengan hal yang positif, fun dan menambah wawasan lo juga pastinya. Happy holiday! J

Kiara Resort And Spa, Tempat Hangout Keluarga Yang Mepet Jakarta

Minggu lalu (11 Mei 2014) gue bareng keluarga akhirnya liburan ke luar kota. Nggak jauh-jauh dari ibukota sih, kita sepakat buat liburan di daerah sekitaran Subang, Jawa Barat. Perjalanan di Minggu pagi itu lumayan lancar, berangkat dari jam 07.00 pagi dan sampai di tol Sadang sekitar 09.00. Tapi ternyata, setelah keluar tol Sadang jalanan yang mulai berkelak-kelok di sana-sini mulai macet. Okay, gue agak benci macet karena pernah pengalaman ngerasain 17 jam perjalanan dari Jakarta ke Kuningan. Sempet hopeless kalau-kalau rencana liburan malah berantakan karena kacau. Tapi ternyata, sejam kemudian kita udah sampai di daerah Subang. Dan sempet terhibur karena sepanjang perjalanan suasananya nyaman banget! Adem dan hawanya nggak panas walaupun mataharinya nongol.

20140511_101605

Maaf fotonya agak ngeblur karena difoto dari dalem mobil yang lagi jalan :p

Dan jam 10.15 sampailah kita di Kiara Resort and Spa lokasinya di Jl. Raya Ciater.

20140511_103012

20140511_105228

Ini penampakan Kiara Hot Spa nya 🙂

20140511_110641

 Kiara Resort and Spa ini tempatnya nggak terlalu dingin tapi panasnya matahari nggak terasa ke kulit. Dengan tiket masuk 30.000 untuk 1 orang, gue rasa tempat ini pas banget buat tempat liburan sekeluarga. Buat anak-anak, bagian kanan kolam tingginya nggak sampai 1 meter dan bagian kirinya sekitar 125 centimeteran. Selain itu, ada beberapa bangku semen di dalam kolam yang bisa dipake buat duduk – duduk santai sambil mesen minuman di kafe yang letaknya persis di tengah-tengah kolam. Seru deh! Air hangat yang mengalir dan mengandung belerang di dalem kolam emang agak berasa asem dan perih kalau kena mata kita, makanya usahain jangan belajar berenang disini. Kalau bisa berenang sih sah-sah aja mau gaya apapun di kolam ini, tapi buat yang masih belajar, mending berendam dan rasain enak dan nyamannya pas kulit lo kena sensasi hangat dari air belerangnya. Dijamin, badan yang tadinya pegel jadi lebih fresh dan rileks deh!

IMG_6894_0 IMG_6898

Buat yang mau menambah adrenalin, lo bisa main rafting alias arung jeram di kali yang ada di sekitar lokasi resort. Sebelumnya, lo harus bayar 65 ribu per orang kalo mau ikutan rafting. Dan sebelum ikutan rafting, pastiin kondisi lo fit karena jalur arung jeramnya lumayan serem kalo buat pemula.

20140511_124314

Selain rafting, ternyata ada banyak permainan outdoor yang disediain sama pengelola Kiara Resort and Spa ini. Diantaranya ada Flying Fox, Berkuda dan Paint Balls. Pokoknya, liburan kali ini bakal berasa lebih seru kalo lo nyoba hal-hal baru yang belum pernah lo lakuin sebelumnya.

Anyway, untuk info seputar Kiara Resort and Spa ini, lo bisa klik official website mereka di http://ciatersparesort.net/

Selamat berlibur!